KATA
PENGANTAR PEMBUATAN TUGAS
Puji syukur
penulis panjatkan ke hadirat Alloh SWT. bahwa penulis telah menyelesaikan tugas
mata pelajaran EKONOMI KOPERASI dengan
membahas tentang sejarah
koperasi. Dalam penyusunan tugas atau
materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari
bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan,
dorongan dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi
teratasi. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.
Dosen
pembimbing pelajaran ekonomi koperasi yang telah memberikan tugas, petunjuk,
kepada penulis sehingga penulis termotivasi dan menyelesaikan tugas ini.
2.
Orang
tua yang telah turut membantu, membimbing, dan mengatasi berbagai kesulitan
sehingga tugas ini selesai.
Semoga
materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang
membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat
tercapai, Amiin.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.
KONSEP,ALIRAN,DAN
SEJARAH KOPERASI
SEJARAH KOPERASI
-
Sejarah koperasi
berawal pada tahun 1844 di Rochdale, Inggris. Tahun 1818-1888 koperasi
berkembang di negara Jerman, yang dipelopori oleh Ferdinan Lasalle, Fredrich W.
Raiffesen. Sedangkan di Denmark koperasi berkembang sektiar tahun 1808-1883,
dipelopori oleh Herman Sculzhe. Tahun 1852 koperasi di Inggris sudah mencapai
100unit. Lalu di London pada tahun 1896 terbentuklah ICA (International
Cooperative Alliance). Dan semenjak itu koperasi telah menjadi suatu gerakan
Internasional.
KONSEP KOPERASI
•
KONSEP KOPERASI
BARAT
-
Konsep koperasi
barat menyatakan bahwa koperasi merupakan organisasi swasta, yang dibentuk
secara sukarela oelh orang-orang yang mempunyai perasamaan kepentingan, dengan
maksud mengurusi kepentingan para anggotanya serta menciptakan keutungan timbale
balik bagi anggota koperasi maupaun perusahaan koperasi.
Dampak Langsung Koperasi Bagi Anggotanya
Adalah :
-
Promosi kegiatan
ekonomi anggota
-
Penggembangan
usaha koperasi dalam hal ini investasi,formasi permodalan,sumber daya manusia (SDM),pengendalian
untuk bertindak sebagai wirausahawan dan kerja sama antar koperasi secara
horizontal dan vertical
Dampak Koperasi Tidak Langsung Bagi Anggotanya
Adalah :
-
Pengembangan
kondisi social ekonomi sejumlah produsen skala kecil maupun penggalan.
-
Menggembakan
inovasi pada perusahaan skala kecil, misalnya inovasi teknik dan metode
produksi.
• KONSEP KOPERASI SOSIALIS
konsep koperasi sosialis menyatakan
bahwa koperasi direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah, dan dibentuk
dengan tujuan merasionalkan produksi, untuk menunjang perencanaan nasional.
sebagai alat pelaksana dari perencanaan yang ditetapkan secara sentral, maka
koperasi merupakan bagian dari suatu tata administrasi yang menyeluruh,
berfungsi sebagai badan yang turut menentukan kebijakan publik, serta merupakan
badan pengawasan dan pendidikan.
• KONSEP KOPERASI NEGARA BERKEMBANG
yaitu dominasi
campur tangan pemerintah dalam pembinaan dan pengembangannya. Campur tangan ini
dimaksudkan karena masyarakat dengan kemampuan sumber daya manusia dan modalnya
terbatas dibiarkan untuk berinisiatif sendiri membentuk koperasi, maka koperasi
tidak akan pernah tumbuh dan berkembang. Sehingga, pengembangan koperasi di
negara berkembang seperti di Indonesia dengan top down approach pada awal
pembangunannya dapat diterima, sepanjang polanya selalu disesuaikan dengan
perkembangan pembangunan di negara tersebut. Penerapan pola top down harus
diubah secara bertahap menjadi bottom up approach. Hal ini dimaksudkan agar
rasa memiliki terhadap koperasi oleh anggota semakin tumbuh, sehingga para
anggotanya akan secara sukarela berpartisipasi aktif. Apabila hal seperti
tersebut dapat dikembangkan, maka koperasi yang benar-benar mengakar dari bawah
akan tercipta, tumbuh, dan berkembang.
Adanya campur tangan pemerintah Indonesia dalam pembinaan dan pengembangan koperasi di Indonesia membuatnya mirip dengan konsep sosialis. Perbedaannya adalah, tujuan koperasi dalam konsep sosialis adalah untuk merasionalkan faktor produksi dari kepemilikan pribadi ke pemilikan kolektif, sedangkan koperasi di negara berkembang seperti Indonesia, tujuannya adalah meningkatkan kondisi sosial ekonomi anggotanya.
Adanya campur tangan pemerintah Indonesia dalam pembinaan dan pengembangan koperasi di Indonesia membuatnya mirip dengan konsep sosialis. Perbedaannya adalah, tujuan koperasi dalam konsep sosialis adalah untuk merasionalkan faktor produksi dari kepemilikan pribadi ke pemilikan kolektif, sedangkan koperasi di negara berkembang seperti Indonesia, tujuannya adalah meningkatkan kondisi sosial ekonomi anggotanya.
2. Latar Belakang Aliran Koperasi
a.
Keterkaitan
Ideologi, Sistem Perekonomian dan Aliran Koperasi
I.Ideologi
1.Liberalisme/
2.Kapitalisme
3.Sistem Ekonomi Bebas Liberal
II.Sistem Perekonomian
1.Sistem Ekonomi Bebas Liberal
2.Sistem Ekonomi Sosialis
3.Sistem Ekonomi Campuran
III.Aliran Koperasi
1.Yardstick
2.Sosialis
3.Persemakmuran (Commonwealth)
1.Liberalisme/
2.Kapitalisme
3.Sistem Ekonomi Bebas Liberal
II.Sistem Perekonomian
1.Sistem Ekonomi Bebas Liberal
2.Sistem Ekonomi Sosialis
3.Sistem Ekonomi Campuran
III.Aliran Koperasi
1.Yardstick
2.Sosialis
3.Persemakmuran (Commonwealth)
b. Aliran
Koperasi
Perbedaan ideology suatu bangsa akan mengakibatkan perbedaan
system perekonomiannya dan tentunya aliran koperasi yang dianutpun akan
berbeda. Sebaliknya, setiap system perekonomian suatu bangsa juga akan menjiwai
ideology bangsanya dan aliran koperasinya pun akan menjiwai system perekonomian
dan ideologi bangsa tersebut.
Aliran Koperasi
Secara umum aliran koperasi yang dianut oleh pelbagai negara di dunia dapat dikelompokan berdasarkan peran gerakan koperasi dalam system perekonomian dan hubungnnya dengan pemerintah. Paul Hubert Casselman membaginya menjadi 3 aliran :
• Aliran Yardstick
• Aliran Sosialis
• Aliran Persemakmuran (Commonwealth)
• Aliran Yardstick
Aliran ini pada umumnya dijumpai pada negara-negara yang berideologi kapitalis atau yang menganut system perekonomian liberal. Menurut aliran ini, koperasi dapat menjadi kekuatan untuk mengimbangi, menetralisasikan, dan mengoreksi berbagai keburukan yang ditimbulkan oleh system kapitalisme. Walaupun demikian, aliran ini menyadari bahwa organisasi koperasi sebenarnya kurang berperan penting dalam masyarakat, khususnya dalam system dan struktur perekonomiannya. Pengaruh aliran ini cukup kuat, terutama di negara-negara barat dimana industri berkembang dengan pesat dibawah system kapitalisme:
• Aliran Sosialis
Menurut aliran ini koperasi dipandang sebagai alat yang paling efektif untuk mencapai kesejahteraan masyarakat, di samping itu menyatukan rakyat lebih mudah melalui organisasi koperasi. Pengaruh aliran ini banyak dijumpai di negara-negara Eropa Timur dan Rusia.
• Aliran persemakmuran
Aliran persemakmuran (Comminwealth) memandang koperasi sebagai alat yang efisieen dan efektif dalam meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat.
Aliran Koperasi
Secara umum aliran koperasi yang dianut oleh pelbagai negara di dunia dapat dikelompokan berdasarkan peran gerakan koperasi dalam system perekonomian dan hubungnnya dengan pemerintah. Paul Hubert Casselman membaginya menjadi 3 aliran :
• Aliran Yardstick
• Aliran Sosialis
• Aliran Persemakmuran (Commonwealth)
• Aliran Yardstick
Aliran ini pada umumnya dijumpai pada negara-negara yang berideologi kapitalis atau yang menganut system perekonomian liberal. Menurut aliran ini, koperasi dapat menjadi kekuatan untuk mengimbangi, menetralisasikan, dan mengoreksi berbagai keburukan yang ditimbulkan oleh system kapitalisme. Walaupun demikian, aliran ini menyadari bahwa organisasi koperasi sebenarnya kurang berperan penting dalam masyarakat, khususnya dalam system dan struktur perekonomiannya. Pengaruh aliran ini cukup kuat, terutama di negara-negara barat dimana industri berkembang dengan pesat dibawah system kapitalisme:
• Aliran Sosialis
Menurut aliran ini koperasi dipandang sebagai alat yang paling efektif untuk mencapai kesejahteraan masyarakat, di samping itu menyatukan rakyat lebih mudah melalui organisasi koperasi. Pengaruh aliran ini banyak dijumpai di negara-negara Eropa Timur dan Rusia.
• Aliran persemakmuran
Aliran persemakmuran (Comminwealth) memandang koperasi sebagai alat yang efisieen dan efektif dalam meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat.
3. Sejarah Perkembangan
Koperasi
•
Sejarah
Perkembangan Koperasi Di Indonesia
Di Indonesia koperasi yang tumbuh secara alami di zaman
penjajahan, kemudian setelah merdeka di perbaharui dan diberikan kedudukan yang
sangat tinggi. Koperasi yang pertama kali di didirikan adalah perkreditan yang
bertujuan untuk membantu rakyatnya yang terjerat hutang dengan rentenir.
Dengan adanya koperasi diharapkan dapat meringankan beban
rakyat terhadap hutang yang menyengsarakan rakyat akibat bunga yang terlalu
tinggi. Namun pelaksanaanya selalu saja mengalami hambatan sehingga koperasi
tidak dapat berkembang.
a. Keadaan perekonomian Indonesia pada
masa ekonomi liberal
Sistem perekonomian liberal di Indonesia mulai dilaksanakan
setelah pemerintah Kolonial Belanda menghentikan pelaksanaan sistem tanam
paksa. Pada saat zaman Belanda, Kolonial melakukan praktik penindasan,
pemerasan, pemerkosaan hak tanpa prikemanusiaan makin berlangsung ganas.
Sehingga kemudian sebagian besar rakyat di bawah batas kelayakan hidup.
b. Timbulnya cita-cita pembentukan
koperasi di Indonesia
Penindasan yang terus-menerus terhadap rakyat Indonesia yang
cukup lama menjadikan kondisi rakyat umumnya parah. Namun demikian beruntung
karena semangat bergotong-royong masih tetap tumbuh dan bahkan berkembang makin
pesat. Selain itu juga kesadaran beragam juga semakin tinggi. Kemudian timbul
keinginan untuk membebaskan kesengsaraan rakyat dengan membentuk “koperasi”.
Koperasi pertama kali di perkenalkan oleh R. Aria Wiriatmadja
di Purwokerto pada tahun 1896. Beliau mendirikan koperasi kredit dengan tujuan
membantu rakyatnya yang terjerat hutang dengan rentenir. Adanya politik etis
Belanda membuktikan adanya orange Belanda yang turut memikirkan nasib
penderitaan rakyat Indonesia seperti hal nya berkaitan dengan koperasi
Indonesia yaitu E. Sieburgh dan De Wolf van Westerrede.
c. Terwujudnya pendirian Koperasi
Titik awal perkembangan koperasi di Indonesia tepat bersamaan
dengan berdirinya perkumpulan “Budi Utomo” pada tahun 1908. Melalui pelopor
industri kecil dan kerajinan melalui keputusan Kongres Budi Oetomo di
Yogyakarta di tetapkan, bahwa :
Ø Memperbaiki dan meningkatkan
kesejahteraan rakyat melalui bidang pendidikan
Ø Memperbaiki dan meningkatkan
kesejahteraan rakyat melalui koperasi
d. Campur tangan Belanda dalam
perkembangan koperasi di Indonesia
Pada tahun 1915 disadari Kolonial Belanda saat itu bahaya dan
sendi-sendi dasar demokrasi yang dianut pergergerakan-pergerakan rakyat.
Pemerintah Kolonial kemudian mengeluarkan peraturan yang pertama kali mengatur
cara kerja koperasi ang bersifat lebih membatasi ruang gerak perkoperasian.
Karena Belanda khawatir koperasi di jadikan tempat perlawanan, mengeluarkan UU
no. 431 tahun 19 yang isinya yaitu :
Ø Harus membayar minimal 50 gulden untuk mendirikan koperasi.
Sistem usaha harus menyerupai sistem di Eropa, harus mendapat persetujuan dari
gubernur jendral dan proposal harus berbahasa Belanda. Hal ini menyebabkan
koperasi pada saat itu berjatuhan karena tidak mendapat izin dari Gubernur
Jendral Belanda. Namun, setelah para tokoh Indonesia mengajukan protes,
Gubernur Belanda akhirnya mengeluarkan UU no. 91 tahun 1927, yang isi nya lebih
ringan dari UU no. 431 seperti :
ü Hanya membayar 3 gulden untuk materai, proposalnya pun bisa
menggunakan bahasa daerah, sistem usahanya sesuai daerah masing-masing.
e. Koperasi di Indonesia pada masa
pendudukan Jepang
Pada tahun 1942, Jepang menduduki Indonesia. Pada masa Jepang
menguasai Indonesia, koperasi tidak mengalami perkembangan justru mengalami
kehancuran. Kemudian Jepang mendirikan “kumiai”, yaitu kopersi model Jepang.
Tugasnya kumiai mulanya menyalurkan barang-barang yang di butuhkan rakyat pada
waktu itu. Ide tersebut sangat menarik perhatian rakyat sehingga di Indonesia
didirikan kumiai sampai ke desa-desa.
Awalnya kumiai berjalan mulus, namun fungsi berubah drastis
dan menjadi alat Jepang untuk mengeruk keuntungan dan menyengsarakan rakyat.
Jelaslah bahwa kumiai sangat merugikan perekonomian rakyat, sehingga
kepercayaan rakyat kepada koperasi hilang. Hal ini merupakan kerugian moral
untuk pertumbuhan koperasi selanjutnya.
The 4 Best Casinos in Kansas City - Mapyro
BalasHapusKansas 경상남도 출장마사지 City's casinos provide casino gambling 시흥 출장마사지 and entertainment for residents, visitors, visitors and 오산 출장마사지 visitors alike, with 포천 출장샵 more than 오래된 토토 사이트 200 slot